Pages

Minggu, 19 Mei 2013

Ferguson: Kekeluargaan di MU Sangat Erat


TEMPO.COManchester-Kepensiunan Manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson mengancam hilangnya budaya Setan Merah sebagai “api” dalam laga Liga Primer. Ferguson bertugas di Old Trafford selama lebih dari 26 tahun. Dia telah menyaksikan sejumlah besar kelemahan dan kekuatan musuh MU.

Pada  minggu ini,  sepakbola Inggris dikagetkan atas kabar tentang manajer Manchester City, Roberto Mancini  yang dipecat. Padahal, di musim kemarin, rival derby nya itu baru saja menggeser posisi Setan Merah dari juara liga. Di sisi lain, Stamford Bridge akan mencari manajer lain untuk The Bluesusai musim ini.

Gonta-ganti manajer di klub-klub ini yang membuat Ferguson bisa menilai dan menganalisis kekuatan dan kelemahan lawannya. Tidak adanya kesabaran dan loyalitas akibat bongkar-muat manajer bagi klub lain, menyebabkan performa yang fluktuatif.

Pada saat berbicara di podium ketika penghargaan gelar juara Liga Primer, Ferguson mengungkapkan kekhawatiran menurunya performa Setan Merah saat beradaptasi dengan pelatih baru. “Ini akan menjadi tidak biasa bagi MU, aku yakin itu,” kata Ferguson kepada MUTV dan dikutip Fox Sport Asia, Kamis 16 Mei 2013. “Jika kalian lihat beberapa klub yang melakukan pemecatan sepihak dan gonta-ganti manajer, itu akan menjadi masalah bagi performa klub.”

“Kami sebagai klub memiliki kesabaran, loyalitas, dan kepercayaan itu sangat dihargai,” tambah dia. Ferguson percaya loyalitas ke pemain dan beberapa staf dapat meningkatkan hubungan kekeluargaan dalam satu klub.

“Tidak ada klub di dunia yang dapat menjaga pemain untuk pindah ke klub lain, selain di MU,” kata mantan manajer yang kini berusia 71 tahun itu. Giggs, Scholes, Rio Ferdinand, Gary Neville, mereka betah di MU selama bertahun-tahun dan enggan pindah.”
Akan tetapi, ketika ditanya soal rumor kepindahan Wayne Rooney, Ferguson bungkam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar