Sakit saat traveling seringkali tak bisa dihindari. Hal ini tentunya
sangat mengganggu, bahkan bisa berpengaruh terhadap rencana perjalanan.
Berikut 6 tips kalau Anda terlanjur sakit saat traveling.
Walaupun dihindari, sakit saat traveling seringkali datang tanpa permisi. Bahkan, tak jarang sakit itu disebabkan oleh kegiatan perjalanan Anda sendiri. Misalnya akibat berpanas-panasan, kelelahan, atau makanan yang kurang higienis.
Kalau Anda terlanjur sakit saat traveling, dihimpun detikTravel pada Selasa (11/9/2012), berikut 6 tips yang bisa dilakukan:
1. Perbanyak minum air putih
Belilah air mineral ukuran 1,5 liter dan perbanyaklah minum. Setelah itu, jangan menunda hasrat untuk buang air kecil. memperbanyak minum adalah upaya membuang kotoran dan panas tubuh lewat urin. Bawalah air mineral itu ke mana pun Anda pergi. Kalau merasa terlalu berat, bawalah air mineral ukuran botol kecil. Pastikan cairan tubuh Anda tidak terkuras habis, terutama saat berjalan kaki.
2. Makan vitamin dan obat-obatan
Hal kedua yang perlu Anda lakukan adalah mencari vitamin C sebagai peningkat antibodi. Boleh dalam bentuk kapsul, kaplet, evervescent, atau minuman dingin. Namun bagi Anda yang sakit flu atau batuk, jangan minum yang dingin-dingin dulu ya!
Selain vitamin C, Anda juga perlu membeli multivitamin. Multivitamin juga bisa didapatkan di minimarket atau apotek. Multivitamin diperlukan untuk menjaga daya tahan tubuh, agar Anda tidak tambah sakit.
Kalau sakit yang diderita cukup mengganggu, boleh membeli obat-obatan tanpa resep dokter yang biasa dijual di minimarket. Misalnya obat diare, atau paracetamol untuk meredakan nyeri dan menurunkan panas.
3. Perbanyak istirahat
Pada dasarnya, sakit diakibatkan karena Anda kurang istirahat. Oleh karena itu, dalam kesempatan apa pun, cobalah perbanyak istirahat. Saat di perjalanan misalnya, Anda bisa tidur sambil menunggu tiba di destinasi tujuan. Baik itu di bus, kereta api, pesawat, maupun mobil pribadi.
4. Jangan paksakan ikut itinerary
Baik itu itinerary pribadi maupun rombongan, jangan paksakan ikut tiap agendanya bila merasa tubuh Anda tidak kuat. Saat ikut tur misalnya, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan pihak agen perjalanan. Usahakan tidak melakukan kegiatan yang terlalu berat, seperti trekking apalagi diving. Anda tak boleh melakukan diving kalau lagi sakit, apalagi flu dan batuk!
Jangan ragu untuk merombak itinerary kalau memang dibutuhkan. Cari beberapa objek wisata yang jaraknya dekat, dan tak membutuhkan 'perjuangan' khusus untuk menyambanginya.
5. Beli buah-buahan
Selain air mineral dan vitamin, jangan lupa membeli buah-buahan saat di perjalanan. Beberapa buah yang praktis dimakan saat traveling adalah jeruk, apel, atau pir. Selain penuh vitamin, buah-buahan juga kaya air dan serat. Anda bisa membelinya di supermarket, minimarket, atau pasar tradisional setempat.
6. Cari klinik terdekat
Kalau kondisi Anda belum membaik juga, cobalah datangi klinik terdekat. Anda bisa mendatangi rumah sakit atau puskesmas, sekadar untuk periksa kondisi badan. Hal itu juga diperlukan untuk memastikan penyakit yang diderita.
Jangan sampai saat traveling ke pedalaman, Anda terkena penyakit seperti malaria, chikungunya, atau demam berdarah. Kalau ternyata butuh penanganan lebih lanjut, lebih baik kembali ke kota domisili Anda untuk periksa ulang di rumah sakit.
Walaupun dihindari, sakit saat traveling seringkali datang tanpa permisi. Bahkan, tak jarang sakit itu disebabkan oleh kegiatan perjalanan Anda sendiri. Misalnya akibat berpanas-panasan, kelelahan, atau makanan yang kurang higienis.
Kalau Anda terlanjur sakit saat traveling, dihimpun detikTravel pada Selasa (11/9/2012), berikut 6 tips yang bisa dilakukan:
1. Perbanyak minum air putih
Belilah air mineral ukuran 1,5 liter dan perbanyaklah minum. Setelah itu, jangan menunda hasrat untuk buang air kecil. memperbanyak minum adalah upaya membuang kotoran dan panas tubuh lewat urin. Bawalah air mineral itu ke mana pun Anda pergi. Kalau merasa terlalu berat, bawalah air mineral ukuran botol kecil. Pastikan cairan tubuh Anda tidak terkuras habis, terutama saat berjalan kaki.
2. Makan vitamin dan obat-obatan
Hal kedua yang perlu Anda lakukan adalah mencari vitamin C sebagai peningkat antibodi. Boleh dalam bentuk kapsul, kaplet, evervescent, atau minuman dingin. Namun bagi Anda yang sakit flu atau batuk, jangan minum yang dingin-dingin dulu ya!
Selain vitamin C, Anda juga perlu membeli multivitamin. Multivitamin juga bisa didapatkan di minimarket atau apotek. Multivitamin diperlukan untuk menjaga daya tahan tubuh, agar Anda tidak tambah sakit.
Kalau sakit yang diderita cukup mengganggu, boleh membeli obat-obatan tanpa resep dokter yang biasa dijual di minimarket. Misalnya obat diare, atau paracetamol untuk meredakan nyeri dan menurunkan panas.
3. Perbanyak istirahat
Pada dasarnya, sakit diakibatkan karena Anda kurang istirahat. Oleh karena itu, dalam kesempatan apa pun, cobalah perbanyak istirahat. Saat di perjalanan misalnya, Anda bisa tidur sambil menunggu tiba di destinasi tujuan. Baik itu di bus, kereta api, pesawat, maupun mobil pribadi.
4. Jangan paksakan ikut itinerary
Baik itu itinerary pribadi maupun rombongan, jangan paksakan ikut tiap agendanya bila merasa tubuh Anda tidak kuat. Saat ikut tur misalnya, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan pihak agen perjalanan. Usahakan tidak melakukan kegiatan yang terlalu berat, seperti trekking apalagi diving. Anda tak boleh melakukan diving kalau lagi sakit, apalagi flu dan batuk!
Jangan ragu untuk merombak itinerary kalau memang dibutuhkan. Cari beberapa objek wisata yang jaraknya dekat, dan tak membutuhkan 'perjuangan' khusus untuk menyambanginya.
5. Beli buah-buahan
Selain air mineral dan vitamin, jangan lupa membeli buah-buahan saat di perjalanan. Beberapa buah yang praktis dimakan saat traveling adalah jeruk, apel, atau pir. Selain penuh vitamin, buah-buahan juga kaya air dan serat. Anda bisa membelinya di supermarket, minimarket, atau pasar tradisional setempat.
6. Cari klinik terdekat
Kalau kondisi Anda belum membaik juga, cobalah datangi klinik terdekat. Anda bisa mendatangi rumah sakit atau puskesmas, sekadar untuk periksa kondisi badan. Hal itu juga diperlukan untuk memastikan penyakit yang diderita.
Jangan sampai saat traveling ke pedalaman, Anda terkena penyakit seperti malaria, chikungunya, atau demam berdarah. Kalau ternyata butuh penanganan lebih lanjut, lebih baik kembali ke kota domisili Anda untuk periksa ulang di rumah sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar