Pages

Jumat, 19 Oktober 2012

Teleskop Raksasa di Chile Temukan Struktur Unik di Angkasa

Para astronom merilis gambar yang langka dari cangkang spiral debu kosmik dan gas yang mengelilingi sebuah bintang raksasa merah dengan menggunakan sebuah teleskop yang berdaya kuat di Chile pada Rabu.



Penemuan itu menandai untuk pertama kalinya bahwa para ilmuwan menemukan struktur semacam itu dan diperoleh dalam gambar tiga dimensi penuh dari spiral tersebut.



Para peneliti mengatakan bahwa benda aneh tersebut mungkin terbentuk saat mengitari bintang raksasa merah itu.



Temuan tersebut dimungkinkan karena sensitivitas tinggi dari Atacama Large Millimeter/submillimeter Array, yang terletak 5.000 meter (16.400 kaki) di atas permukaan laut di Gurun Atacama Chile.



ALMA memiliki 66 antena yang menjelajahi alam semesta melalui gelombang radio yang dipancarkan oleh galaksi, bintang dan benda lain yang tidak bisa ditangkap oleh teleskop optik dan inframerah, yang hanya menerima cahaya.



"Kami telah melihat bentuk seperti kerang di sekitar bintang jenis ini sebelumnya, namun penemuan ini merupakan yang pertama kalinya kami melihat materi yang berbentuk spiral yang keluar dari bintang, bersama dengan benda lain yang berbentuk kerang di sekitarnya," kata Matthias Maercker dari European Southern Observatory (ESO), penulis makalah yang akan diterbitkan dalam jurnal Nature pekan ini.



Para astronom sebelumnya tidak menyadari bahwa bintang, R Sculptoris, memiliki halo berbentuk spiral di sekitarnya.



Bintang raksasa merah merupakan penghasil utama dari debu dan gas yang menyediakan sebagian besar bahan baku dari bintang yang baru terbentuk, dan sistem planet.



"Kami selalu mengharapkan ALMA untuk memberikan kami pandangan baru dari alam semesta, tetapi untuk menemukan hal-hal baru yang tak terduga memang sudah terjadi, dengan salah satu penemuan pertama dari pengamatan yang benar-benar menarik," kata Maercker, yang juga berafiliasi dengan Argelander Institute for Astronomi di University of Bonn.



ESO, merupakan sebuah kerja sama yang melibatkan 15 negara terutama Eropa, dan mengoperasikan sejumlah teleskop berdaya kuat di Chile, termasuk Very Large Telescope (VLT) di Paranal, yang merupakan teleskop paling maju di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar