Salah satu kesalahan
terbesar para pemain adalah bermain basket untuk membentuk tubuh dan
melatih fisik mereka. Artikel ini berisi latihan-latihan fisik yang
dapat diterapkan pada suatu tim. Latihan fisik mempunyai manfaat antara
lain melatih kekuatan dan daya tahan mencegah cidera dan membentuk
disiplin tim.
Latihan peregangan,
felsibilitas, daya tahan, dan kekutaatan merupakan bagian penting dalam
semua jenis olahraga aerobik seperti bola basket. Ketika kita kelelahan,
shooting akan sering gagal, free-throw meleset, defense dan rebound
kita akan melemah. Padahal aspek-aspek tersebut merupakan syarat untuk
memenangkan pertandingan. Jika kita ingin mempunyai tim yang cepat dalam
melakukan full-court press dan fast-break, kita harus berada dalam
kondisi fisik yang prima, dengan begitu kita mungkin dapat memenangkan
pertandingan melawan tim yang lebih bertalenta dengan cara membuat
mereka kelelahan.
Idealnya,
proses latihan fisik seharusnya dilakukan sebelum turnamen berlangsung.
Setiap latihan dimulai dengan peregangan, dilanjutkan dengan latihan
yang melibatkan pemain berlari, dan diakhiri dengan latihan kekuatan
atau dapat juga menggunakan latihan beban di gym (dua atau tiga hari
seminggu). Di bawah ini adalah daftar beberapa latihan fisik, tetapi
pastikan untuk melakukan pemanasan dan peregangan terlebih dahulu.
7 Menit
Latihan ini dilakukan selama 7 menit, untuk lebih jelasnya lihat Gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1 Latihan 7 Menit
Pemain
memulai latihan dengan berdiri di salah satu baseline. Garis
bergelombang ditempuh pemain dengan defensive slide menghadap ke
baseline, selanjutnya garis ganda merupakan jalur sprint dari sideline
ke sideline, dan garis putus-putus dilalui dengan jogging.
Suicide
Latihan
ini merupakan latihan cardiovascular yang dapat dilakukan untuk
pemanasan dan meningkatkan kondisi fisik pemain terutama bagian kaki.
Latihan dimulai dari baseline kemudian sprint sampai garis free-throw
dan kembali lagi ke baseline. Selanjutnya sprint sampai garis half-court
dan kembali lagi. Setelah itu, sprint sampai garis free-throw lawan dan
kembali lagi. Terakhir, sprint sampai keseluruhan full-court dan
kembali lagi ke baseline. Jangan memperlambat atau berhenti berlari.
Gambar 2 Latihan Suicide
Pyramid
Piramid
merupakan variasi latihan Suicide. Latihan dimulai dengan pemain
berdiri di baseline, kemudian sprint sampai baseline lawan dan
dilanjutkan dengan push-up sekali. Kemudian sprint kembali dan diikuti
dua kali push-up. Latihan dilanjutkan sampai dilakukan lima kali
push-up. Latihan ini akan berakhir pada baseline yang sama di mana
latihan dimulai.
Z (Diagonal Slide)
Latihan
ini bertujuan untuk melatih kemampuan pemain berubah arah secara cepat
ketika berlari. Latihan dimulai dengan pemain berdiri di daerah corner
dan menghadap ke baseline. Selanjutnya pemain melakukan defensive slide
sampai daerah elbow dan diikuti dengan back pivot ke kiri dan slide
dilanjutkan sampai garis half-court. Setelah itu pemain melakukan back
pivot ke kanan, dan seterusnya. Sepanjang garis baseline ditempuh pemain
dengan sprint.
Gambar 3 Latihan Z
Variasi
yang dapat dilakukan adalah mengubah defensive slide dengan sprint
untuk setiap gerakan yang mengarah ke elbow. Perbedaannya, perpindahan
dari defensive slide ke sprint dapat dengan dilakukan dengan front
pivot. Variasi lainnya adalah mengganti semua defensive slide dengan
sprint. Dalam hal ini semua perubahan arah dilakukan secara cepat dengan
front pivot.
Pitch and Fire
Latihan
ini sebenarnya latihan untuk offensive transition, tetapi dapat juga
digunakan untuk melatih fisik para pemain. Pemain akan melakukan dribble
dengan kecepatan penuh, jump stop, passing, dan lay-up. Pemain
rebounder seharusnya melakukan rebound secepat mungkin setelah lay-up
dilakukan sebelum bola menyentuh lantai dan diikuti dengan outlet pass
dengan cepat ke pemain lainnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar
4.
Gambar 4 Latihan Pitch and Fire
Latihan divariasi dengan mengubah arahnya, sehingga pemain akan melakukan dribble dan lay-up menggunakan tangan kiri.
Selain
latihan fisik di atas, latihan fisik juga dapat dilakukan secara
individu, misalnya pull-up, push-up, squat, sit-up, dll. Tentu saja
setiap latihan harus dilakukan dengan benar dan diawali dengan proses
peregangan dan pemanasan untuk menghindari cidera.
Beberapa
artikel di Internet mengatakan bahwa terdapat latihan yang dikenal
dengan Jumper, latihan fisik ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan
melompat seorang pemain. Latihannya sangat sederhana, yaitu hanya perlu
melompat setinggi-tingginya sebanyak 10 kali tepat sebelum pergi ke
tempat tidur dan ketika bangun tidur. Hanya saja, saya sendiri tidak
merekomendasikannya, alasannya adalah karena latihan melompat melibatkan
lutut dan membutuhkan peregangan dan pemanasan terlebih dahulu. Jadi
menurut saya, kalau latihan ini dilakukan sebelum atau sesudah tidur
maka akan membahayakan kesehatan lutut kita. Tetapi sampai saat ini saya
belum pernah mencobanya. Bagaimana dengan Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar