Selain sebagai alat transportasi, saat ini kereta juga berfungsi untuk
wisata. Ada beberapa kereta tua yang dijadikan kereta wisata, seperti
Mak Itam di Sawahlunto dan Kereta Api Ambarawa.
Kedua kereta ini
kini beroperasi sebagai kereta wisata. Mereka mengantar setiap turis
yang ingin menikmati asyiknya naik kereta kuno. Dikumpulkan detikTravel,
Kamis (20/12/2012), inilah kereta api wisata di Indonesia yang bisa
Anda naiki:
1. Mak Itam, Sumatera Barat
Kereta
wisata pertama yang bisa dinaiki adalah Mak Itam. Mak Itam adalah
sebutan untuk lokomotif uap bertenaga batu bara. Lokomotif ini sudah ada
sejak zaman Belanda. Awalnya digunakan sebagai moda transportasi, kini
Mak Itam digunakan untuk mengantarkan turis menjelajah alam Sumatera
Barat.
Mak Itam cukup spesial, karena ini adalah salah satu
kereta bergerigi yang ada di dunia. Sedangkan kereta bergerigi hanya
ditemukan di Indonesia, India dan Swiss. Spesial bukan?
Rute
perjalanan Kereta Mak Itam adalah Sawahlunto-Muarokalaban. Perjalanan
akan ditempuh selama 30 menit. Asyiknya, sepanjang perjalanan turis akan
disuguhkan dengan panorama sawah dan hutan yang masih asri, tak
ketinggalan keindahan Bukit Barisan. Apalagi, Mak Itam akan melaju
dengan kecepatan 15 km/jam. Jadi, Anda bisa puas memandang alam. Untuk
naik kereta wisata ini, turis harus menyewa.
"Mak Itam itu
paket. Paket satu kali harganya Rp 4 juta bisa untuk 30 orang," kata
Jisman dari Dinas Kereta Api Divisi Regional II Sumbar, kepada
detikTravel, Rabu (19/12/2012).
Tapi tenang saja, satu gerbong
cukup untuk membawa 30 orang, jadi Anda bisa mengajak kerabat untuk naik
bersama dan membayar dengan cara patungan.
Sayangnya, Mak Itam
rusak sejak sebulan yang lalu. Turis pun harus menahan keinginan bisa
memandang keindahan alam lewat kereta bergerigi ini.
"Mak Itam rusak sejak bulan kemarin, harapan kami ya secepatnya bisa diperbaiki," tutup Jisman.
2. Kereta Wisata Danau Singkarak, Sumatera Barat
Selain
Mak Itam, Sumatera Barat juga punya kereta wisata lain, yaitu Kereta
Wisata Danau Singkarak. Kereta ini beroperasi setiap hari Minggu.
"Operasinya
setiap hari Minggu pukul 08.00 WIB dari Sawahlunto, pukul 10.00 WIB ke
Solok, kemudian lanjut ke Batu Tebal arah Padang Panjang," jelas Jisman
dari Dinas Kereta Api Divisi Regional Dua Sumbar, kepada detikTravel,
Rabu (19/12/2012).
Kereta ini berjalan dari Stasiun Sawahlunto
menuju Solok hingga Batu Tebal di Padang Panjang. Meski jauh, Anda
dijamin tidak akan bosan karena pemandangan cantik Danau Singkarak yang
dikelilingi Bukit Barisan menyegarkan mata yang memandang.
Berbeda dengan Mak Itam yang mematok harga sewa cukup mahal, Kereta Api Wisata Danau Singkarak lebih murah.
"Sewanya ekonomi Solok-Sawahlunto Rp 10.000, Sawahlunto-Batu Tebal Rp 20.00, kalau eksekutif dua kalinya," tambah Jisman.
3. Kereta Api Ambawara, Jawa Tengah
Siapa
yang kenal dengan Museum Kereta Api Ambawara. Museum ini bagaikan
lorong waktu yang siap mengantarkan pengunjungnya kembali ke abad 19.
Jelas
saja, suasana museum benar-benar dibuat seperti suasana zaman dulu.
Mulai dari ruang tunggu, ruang kepala stasiun, loket, peron, hingga alat
komunikasi zaman dulu ada di sini. Tapi bukan itu saja yang terkenal.
Museum ini juga terkenal dengan kereta api wisatanya.
Sama
seperti Mak Itam, Kereta Api Wisata Ambarawa juga bergerigi. Kereta
wisata ini melayani rute Ambarawa-Tuntang atau Ambarawa-Bedono sejauh 9
km. Kereta api ini ditarik oleh lokomotif uap bergerigi B2502 atau
B2503.
Perjalanan akan ditempuh selama 2 jam. Asyiknya lagi,
sambil menikmati pemandangan, turis bisa merasakan belaian halus angin
yang masuk melalui jendela tak berkaca milik kereta.
Menurut
situs, www.kereta-api.co.id, kereta api uap bergerigi biasanya
beroperasi pada saat liburan panjang sekolah, Lebaran, Natal dan Tahun
Baru. Tarif yang dikenakan yaitu Rp 50.000 per orang untuk perjalanan
pergi dan pulang secara reguler. Namun, jika tidak sabar menunggu
perjalanan reguler, penumpang juga bisa menyewa secara khusus dengan
tarif Rp 3.250.000 hingga Rp 5.250.000.
4. Kereta KRL Wisata Jakarta
Tak
hanya Jawa Tengah dan Sumatera Barat saja, DKI Jakarta juga punya
Kereta Rel Listrik (KRL) Wisata. Kereta ini melayani rute wisata dari
Stasiun Jakarta Kota-Tanjung Priok, dengan waktu tempuh 45 menit.
"Ini
adalah salah satu program untuk wisata edukasi menggunakan KRL
Jabodetabek," kata Staf Bagian Consevation Heritage Center PT KAI, Reza
kepada detikTravel, Rabu (19/12/2012).
Beberapa stasiun yang
dilalui kereta api wisata ini adalah Stasiun Jakarta Kota, Manggarai,
Jatinegara, Pasar Senen, dan berakhir di Stasiun Tanjung Priok.
Sepanjang perjalanan, penumpang akan disuguhkan dengan pemandangan Kota
Jakarta.
Tak hanya itu, Anda juga bisa melihat keindahan bangunan
cagar budaya kereta api. Mulai dari gedung tinggi yang menjulang,
Stasiun Manggarai, Stasiun Jatinegara, Gedung Listrik Aliran Atas dan
Dipo Lokomotif Jarinegara, Stasiun Pasar Senen, dan melewati empat jalur
kereta api selepas stasiun Ancol.
"Kereta ini jalan sesuai permintaan saja, jadi kalau mau charter sebaiknya jauh-jauh hari untuk perizinannya," jelas Reza.
Tapi sayang, sepertinya Anda harus menahan hasrat mencoba KRL Wisata ini.
"Jalur di Tanjung Priok sedang rusak, jadi sementara pengoperasian kereta dihentikan," kata Reza.
5. Kereta Wisata Lori Kaliraga, Jawa Timur
Ini
adalah kereta wisata yang dimiliki Kota Jember, Jawa Timur. Setiap
turis yang naik akan diajak berwisata sambil menikmati wisata alam,
budaya dan sejarah nusantara.
Kereta wisata ini melalui jalur
Kalibaru-Mrawan-Garahan. Biasanya waktu tempuh mencapai 2-3 jam pulang
pergi. Sama seperti Mak Itam di Sumbar, Kereta Wisata Lori Kaliraga
hanya beroperasi jika disewa.
"Kami punya dua lori, satu lori
cukup untuk 8 orang. Kalau mau pesan 2 lori bisa digandeng," kata Kepala
Stasiun Kalibaru, Fedri kepada detikTravel, Rabu (19/12/2012).
Karena
disewa perlori, harga sewanya cukup besar, yaitu Rp 500.000/lori. Tapi
tenang saja, karena kapasitas lori ini banyak, Anda bisa membagi harga
sewa dengan teman lain.
"Lori ini ada 3 jam operasi, yaitu pukul 08.00, 11.00 dan sore maksimal pukul 15.00 WIB," lanjut Fedri.
Nantinya,
penumpang lori bisa melihat langsung dan melintasi 2 terowongan kereta
api, yaitu Terowongan Garahan sepanjang 113 meter dan Terowongan Mrawan
sepanjang 690 meter, serta panorama melintasi jembatan kereta api yang
tinggi. Memandang ke bawah jembatan, pasti membuat jantung Anda berdebar
kencang.
"Pemandangan bagus, ada hutan-hutan. Nanti penumpang
juga bisa turun di Stasiun Mrawan, juga jembatan buat foto-foto," tambah
Fedri.
Asyiknya, sambil memandang keindahan alam yang
disuguhkan, penumpang bisa menyantap kuliner nasi pecel pincuk sembari
istirahat sejenak di Stasiun Garahan atau Mrawan.
Jika tertarik,
Anda bisa mencoba Kereta Api Lori Kaligara dengan menghubungi PT Kereta
Api DAOP 9 Jember atau Stasiun Kalibaru sebagai stasiun pemberangkatan.
Tapi sebaiknya hubungi minimal H-3 pemberangkatan, ya!
6. Kereta Wisata PT Kereta Api Pariwisata
Ini
adalah penawaran kereta wisata dari PT Kereta Api Pariwisata. Kereta
Wisata adalah cara berwisata baru yang bisa Anda ikuti. Uniknya, Kereta
Wisata PT Kereta Api Pariwisata menawarkan 3 gerbong dengan suasana yang
berbeda.
"Ada 3 kereta wisata, nama gerbongnya Nusantara, Bali
dan Toraja," kata Direktur Utama PT Kereta Api Pariwisata, Adi
Suryatmini kepada detikTravel, Selasa (18/12/2012).
Setiap
gerbong bisa diisi oleh 19-22 orang. Meski banyak, Anda dijamin tidak
akan bosan di dalam gerbong karena ada beragam fasilitas diberikan.
"Harga
tergantung rute, paling murah ke Cirebon atau Bandung yaitu Rp 13 juta
sekali jalan. Paling jauh ke Malang yaitu Rp 28 juta," jelas Adi.
Jika tertarik, Anda harus memesan jauh-jauh hari sebelum keberangkatan, minimal 3 minggu sebelum keberangkatan.
7. Kereta Wisata Jaladara, Jawa Tengah
Kota
Solo di Jawa Tengah ternyata juga punya kereta wisata loh, Kereta
Wisata Jaladara namanya. Kereta wisata ini baru diresmikan pada 27
September 2009 yang lalu.
Kereta Wisata Jaladara melewati jalur
Purwosari-Solo Kota, dengan jarak sekitar 6 km. Ternyata, asal mula
pengadaan kereta wisata ini adalah untuk meningkatkan industri kreatif
di Solo.
Ya, jalur yang dilalui kereta ini memang menghubungkan
industri batik di Kampung Laweyan, Loji Gandrung, keraton, dll. Jadi,
turis bisa dengan mudah berbelanja bahkan rekreasi di tempat wisata itu.
Lebih
seru lagi, Kota Solo juga punya jalur kereta aktif di tengah kota,
yaitu Jl Slamet Riyadi. Jalur kereta di tengah kota inilah yang selalu
dilewati kereta feeder.
Biasanya, kereta ini melintas setiap hari
pukul 08.00 WIB dan 16.00 WIB untuk mengangkut penumpang dari Stasiun
Purwosari ke Wonogiri dan sebaliknya. Melihatnya, Anda serasa berada di
tengah kota di Eropa yang biasa dilalui trem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar